Minggu, 29 Maret 2009

TENTANG MENJADI KAYA

Menurut pengamatan saya, ada 2 jenis orang kaya di dunia ini. Yang pertama adalah seseorang yang punya orang tua kaya raya. Jadi, begitu lahir ke dunia, jebret! Oeeek… oeeek… langsung deh ikutan kaya… :p

Yang kedua adalah seseorang yang lahir dari keluarga yang secara materi biasa-biasa saja. Tapi karena punya tekad yang kuat untuk maju, mau bekerja keras, jeli melihat peluang, dan –ini yang nggak kalah penting- tahu bagaimana cara mengelola uang, ia akhirnya bisa juga menjadi kaya.

Saya lahir dari keluarga biasa-biasa saja. Saya lupa berapa umur saya saat saya pertama kali memiliki kesadaran bahwa saya nggak akan tiba-tiba punya banyak uang kalau saya nggak berusaha. Sudah lama saya meyakini kalau untuk mapan secara materi, saya harus bekerja keras dan cerdas memanfaatkan setiap rupiah yang saya miliki. Pengalaman mengajarkan kepada saya bahwa untuk saya, mencari uang itu nggak gampang. Saya nggak bisa cuma duduk bermalas-malasan lalu mendadak ada uang sekarung jatuh ke pangkuan saya, turun begitu saja dari langit. Waduh, sampai botak berjengger nungguin kayaknya nggak bakalan tuh kejadian sama saya hehehe…

Orang lain mungkin ada yang terlahir dengan keberuntungan yang luar biasa bagus. Keberuntungan yang saya bicarakan di sini maksudnya gampang dapat uang atau barang berharga tanpa harus menguras banyak tenaga dan pikiran. Contohnya nih ya; sering menang undian, berkali-kali dapat hadiah utama kuis ini atau lomba itu, rajin dapat doorprize atau grandprize suatu acara, dan lain-lain yang nggak memerlukan keahlian khusus.

Ada seorang teman saya yang punya keberuntungan semacam ini. Datang ke suatu acara, pulang-pulang dia menenteng laptop baru yang dimenangkannya. Ikutan kuis berhadiah di televisi, cuma menjawab pertanyaan gampang, dapat deh duit sejuta. Belanja di supermarket senilai tertentu dan boleh mengambil satu dari sekian banyak gulungan kertas yang sudah ditulisi hadiah-hadiah yang bisa dimenangkan, kok ya kebetulan kertas yang diambilnya ada tulisannya ‘KOMPOR GAS’ (padahal pengunjung lain kebanyakan cuma dapat sebungkus mie instant). Nabung di bank duitnya nggak seberapa, waktu bank-nya bikin undian berhadiah, eh dia dapat tuh handphone baru yang canggih.

Saya pikir dulu cuma si Untung, salah satu tokoh di komik Donald Bebek lho yang punya keberuntungan sebagus itu. Ternyata di dunia nyata juga ada. Tapi sayangnya, saya sama sekali bukan orang yang seberuntung itu… :D Nggak kehitung berapa point berhadiah yang sudah saya kumpulkan dan berapa ratus lembar kupon undian yang pernah saya kirimkan, tapi belum pernah sekalipun saya memenangkan hadiah yang lumayan berharga. Dalam catatan rekor saya, hadiah undian paling bagus yang pernah saya dapat adalah sebuah mug atau payung cantik :)

Pengalaman itu mengajarkan kepada saya untuk tidak sekali-sekali berharap menjadi kaya tanpa usaha dan kerja keras. Bersyukurlah kalau kamu termasuk orang kaya jenis pertama atau orang yang beruntung sebentar-sebentar menang undian. Tapi saya juga bersyukur karena meskipun nggak kaya sejak lahir dan nggak seberuntung teman saya dalam hal mendapat uang secara instant, tapi saya selalu diberi kesempatan untuk memperoleh uang secara halal dan dianugerahi kemampuan untuk mengelola uang tersebut dengan bijak.

Orang yang kaya sejak lahir mungkin lebih beruntung karena dia nggak perlu mulai mengumpulkan uang dari nol. Tapi percuma juga kaya raya kalau nggak cerdas, nggak pintar mengelola dan memanfaatkan uang yang dimilikinya. Kalau nggak digunakan dengan benar, uang sebanyak apa pun bisa habis begitu saja kok. Artinya, orang yang sangat kaya juga bukan nggak mungkin jatuh miskin kalau nggak hati-hati mengelola uangnya. Sebaliknya, orang yang awalnya hidup pas-pasan bukan berarti nggak punya peluang untuk jadi kaya.

Semua orang sebetulnya bisa kaya, meskipun definisi kaya untuk setiap orang pastinya berbeda-beda. Tapi saya yakin banget, salah satu kunci keberhasilan seseorang untuk menjadi kaya bukanlah semata-mata berapa banyak seseorang bisa menghasilkan uang, tapi bagaimana ia mampu mengelola serta memaknai uang yang dimilikinya secara cerdas dan bijak. Karena yang terpenting dari uang sebetulnya bukanlah berapa besarnya, tapi bagaimana mengelola dan memanfaatkannya. Moga-moga belom bosan sama kalimat andalan saya yang satu ini hahaha…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar