Rabu, 01 Februari 2012

SAYA NGGAK TAKUT MEMBUAT SESUATU YANG BERBEDA

Saya nggak takut membuat sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang orang lain nggak kepikiran untuk mencobanya. Atau mungkin sebetulnya kepikiran, tapi ogah melakukannya karena berbagai pertimbangan. Bikin Majalah GitarPlus, misalnya. Sampai saat ini, GitarPlus masih menjadi majalah pertama dan satu-satunya di Indonesia yang khusus mengulas seluk beluk dunia gitar dan gitaris. Nggak ada penerbit lain yang tertarik membidik pasar ini karena segmentasinya yang sempit. Tapi saya membuatnya dengan misi yang sangat idealis, seperti yang pernah saya ceritakan di tulisan saya yang dimuat di buku, ‘Bermain Dengan Uang’. Bikin majalah yang segmented, kita sulit berharap bakal mengeruk keuntungan besar dalam sekejap, kecuali kalau sebelum menerbitkan majalahnya kita sudah betul-betul memegang pasarnya dan menguasai jaringan pemasang iklannya. Dan gilanya, dua hal itu sama sekali nggak saya miliki di awal-awal saya menerbitkan GitarPlus. Modal saya cuma nekat dan hajar bleh doang!


Saya nekat bikin Majalah GitarPlus, majalah gitar pertama di Indonesia


Bisa ditebak, perjuangan saya menerbitkan GitarPlus diwarnai adegan berdarah-darah dan nyungsep-nyungsep nggak karuan. Untunglah saya menikmatinya, menganggapnya sebagai bagian dari proses belajar yang harus saya jalani untuk menjadi pengusaha yang lebih baik dan lebih memahami bisnis ini. Biarpun bolak-balik jatuh, keinjek-injek, nyungsep, kebentur-bentur sampai babak belur, saya selalu berusaha bangun lagi dan nggak mau menyerah sebelum memenangkan pertempuran. Sampai kemudian akhirnya saya ketemu celahnya dan berhasil membuktikan bahwa majalah dengan segmentasi sempit seperti GitarPlus bisa juga eksis dan diakui keberadaannya di kalangan gitaris dan penggemar gitar di Indonesia, bahkan di beberapa negara di dunia.

Begitu juga saat membuat event gitar-gitaran. Selama ini sebetulnya banyak distributor alat musik yang membuat acara gitar, tapi formatnya lebih ke klinik demo produk yang bertujuan untuk mempromosikan sebuat produk alat musik tertentu. Kalau bukan klinik demo produk, acara gitar-gitaran biasanya berbentuk konser. Saya nekat memadukan keduanya. Ada sessi tanya jawab interaktif seperti di klinik demo produk –tapi pertanyaannya lebih luas, tidak hanya seputar seputar alat musik. Ada kesempatan untuk saling sharing seputar dunia gitar antara bintang tamu dan penonton. Dan ada penampilan para gitaris di panggung yang diselingi games berhadiah yang membuat suasana akrab dan hangat. Untuk acara Pesta Gitaris ‘Guitar For Fun’, saya bahkan memberlakukan tiket masuk untuk setiap penonton yang ingin menikmati acara ini. Sebuah ide yang membuat saya dianggap ‘ajaib’ oleh banyak orang karena acara klinik gitar biasanya gratis, bahkan ketika bintang tamunya adalah gitaris dunia seperti Paul Gilbert, Kiko ‘Angra’, Herman Lee ‘Dragon Force’, Jeff Loomis, Mattias IA Eklund, dan lain-lain.

Saya akui, pada awalnya banyak pihak yang sulit menerima konsep acara yang saya sodorkan. Distributor alat musik biasa membuat acara sendiri, khusus untuk mempromosikan satu atau beberapa merk alat musik yang bernaung di bawah perusahaan yang sama. Nggak ada ceritanya gitar merk A klinik produk bareng ampli gitar merk B, misalnya. Tapi di acara yang saya buat, saya mengajak beberapa distributor untuk ikut berpartisipasi men-support acara. Yang ada saya ditolak, dicuekin, dan diketawain. “Masa klinik bareng kompetitor?” ujar beberapa teman dari distributor alat musik di awal-awal saya membuat konsep ‘Guitar For Fun’.

Langsung saya jawab, “Tolong sudut pandangnya diubah dulu ya. Saya bikin acara yang mengumpulkan banyak gitaris. Yang tampil di panggung gitaris, penontonnya juga gitaris dari berbagai komunitas gitar di kota itu. Saya menawarkan ke perusahaan Anda untuk berpromo di acara ini karena menurut saya acara ini adalah tempat yang tepat untuk promosi produk alat musik, khususnya yang berhubungan dengan gitar. Kalau nggak mau, Anda rugi sendiri karena kompetitor Anda berpromo di situ.”

Nggak gampang meyakinkan orang untuk setuju dengan pola pikir dan cara pandang saya. Apalagi yang saya tawarkan adalah sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelum-sebelumnya. Tapi saya yakin dengan apa yang saya lakukan. Biarpun dicuekin dan diketawain, saya maju terus dengan keyakinan saya. Sejalan dengan waktu, terutama setelah saya bisa membuktikan bahwa acara yang saya buat memang bagus dan bermanfaat bagi gitaris serta pihak-pihak yang berkepentingan di dunia gitar, akhirnya pelan-pelan beberapa distributor alat musik bisa menerima konsep yang saya tawarkan, bahkan kemudian ikut berpartisipasi men-support acara tersebut secara bersamaan. Saat ini, penyelenggaraan event Pesta Gitaris ‘Guitar For Fun’ selalu disupport oleh beberapa distributor alat musik.

Setelah pihak-pihak yang berkecimpung di dunia musik bisa menerima dan memahami konsep acara yang saya buat, saya tertantang untuk meyakinkan pihak lain di luar dunia musik. Bagi orang awam yang bukan penggemar gitar, acara gitar-gitaran seringkali dianggap kurang menarik dan menghibur. Apa serunya beberapa gitaris ganti-gantian tampil di panggung? Beberapa perusahaan besar yang saya kirimi proposal untuk diajak kerja sama sponsorship rata-rata mempertanyakan, di mana sisi komersilnya acara ini?


Siapa bilang acara gitar doang nggak menarik? Nih, buktinya penontonnya sebanyak ini!


Tapi saya pantang menyerah. Ditolak di satu perusahaan, saya coba ke perusahaan yang lain. Proposal saya nggak ditanggapi, saya kirim lagi proposal ke lebih banyak perusahaan lain. Saya selalu berpikir positif bahwa konsep yang saya buat tidak jelek. Kalau tawaran kerja sama saya ditolak mungkin hanya karena kurang cocok dengan perusahaan yang saya ajak kerja sama. Saya yakin dengan apa yang saya lakukan dan tekun memperjuangkannya, nggak peduli orang bilang apa. Lama-lama ada juga tuh hasilnya. Akhirnya ada sebuah perusahaan yang rajin mensponsori acara gitar-gitaran saya yang awalnya dianggap kurang menarik.

Membuat sesuatu yang berbeda memang nggak mudah. Butuh kreatifitas dan keberanian lebih untuk memulainya, serta ketekunan dan keyakinan untuk menjalaninya sebelum akhirnya apa yang kita buat bisa diterima oleh orang-orang di sekitar kita. Sulit pada awalnya, tapi kalau sudah terbukti hasilnya tentu akan memberikan kepuasan yang berbeda juga. Dan saya memilih melakukan yang beda itu karena kalau hanya selalu melakukan yang biasa-biasa saja saya akan jadi begitu-begitu saja. Dengan penuh kesadaran saya memilih jalan yang sempit dan sulit untuk menjadi berbeda daripada melaju di jalan yang sering dilalui orang hanya untuk menjadi sama dengan yang lain. Dan saya percaya, Majalah GitarPlus serta acara gitar-gitaran yang saya buat bisa bertahan sampai sejauh ini justru karena berbeda dengan yang pernah ada.

4 komentar:

  1. mbak, saya baru baca bukunya, bener-bener inspiratif, saya sadar banyak hal setelah baca buku mbak.
    doakan saya bisa maju usaha lagi mbak, karna usaha sy baru saja hancur

    BalasHapus
  2. @anonim : baca buku saya yang mana nih? Bermain Dengan Uang atau Pengusaha Rock n Roll? Sabar yaa.. yg namanya usaha memang kadang naik kadang turun. Moga2 bisa segera bangkit dan maju lagi.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. baca buku yg bermain dengan uang mbak, ... ^_^

      Hapus
    2. kalau gitu, sebaiknya kamu baca juga buku kedua saya, 'Pengusaha Rock n Roll'. Pasti bakal lebih terinspirasi lagi hehe..

      Hapus