Minggu, 06 Februari 2011

PELUANG SEBETULNYA ADA DI MANA-MANA (2)

Beberapa waktu lalu saya menemani anak dan 3 keponakan saya liburan ke salah satu tempat wisata air di daerah serpong. Kami datang agak kesiangan dan karena kebetulan hari itu hari libur, tempat wisata tersebut penuh sesak dengan pengunjung yang ingin berenang. Setelah beberapa saat berkeliling mencari tempat duduk dan nggak juga menemukan tempat yang kosong, akhirnya saya nekat duduk di sebuah kursi yang sebetulnya saya tahu ada pemiliknya, tapi sedang ditinggal berenang. Kok bisa tahu ada pemiliknya? Iya dong, kan di meja dekat kursi itu ada handuk dan makanan yang pastinya ditinggalkan si pemilik waktu dia mau berenang. Tapi daripada anak dan keponakan-keponakan saya jadi nggak berenang-berenang gara-gara nggak ada tempat untuk meletakkab handuk dan tas bawaan kami, saya cuek aja duduk di salah satu kursi di sekitar meja itu.

"Boleh main ke kolam yang mana aja, tapi kalau ada yang terpisah dari yang lain nanti nyari Tante di sini ya.." Pesan saya ke anak dan keponakan yang sudah nggak sabar ingin main air. Tempat wisata yang kami kunjungi memang sangat luas dan ada beberapa kolam renang di dalamnya. Saya sengaja nggak ikut berenang dan menunggu di satu tempat biar kalau salah satu dari anak-anak itu terpisah, mereka tahu dimana harus mencari saya.

Baru sekitar sepuluh menit saya duduk sambil baca buku, tiba-tiba muncul seorang ibu dengan anaknya mendatangi kursi yang sedang saya duduki. Dia menatap saya jutek sambil bilang, "Maaf ya, ini tempat duduk saya." Ngusir ceritanya hehe..

"Wah, maaf ya, Mbak saya ikut duduk di sini soalnya dimana-mana penuh,"jawab saya.

"Nggak bisa, kursinya udah pas buat saya sekeluarga." Si lbu tetep ngotot ngusir saya. Untung dia nggak bilang, 'O tidak bisa!' Kayak Sule, jadi saya tahu dia marah beneran..

Saya jelasin aja, saya ke sini bawa beberapa anak kecil yang sekarang lagi asyik berenang entah di kolam yang sebelah mana. Anak-anak itu taunya saya nunggu di sini, jadi kalau saya pindah tempat mereka bakal kesulitan mencari saya di tempat seluas ini. Akhirnya si ibu diam, membiarkan saya menduduki salah satu kursinya. Dia duduk persis di depan saya dengan wajah cemberut, masih nggak rela kursinya saya embat. ^^

Duduk berhadap-hadapan, nggak enak juga dong kalau cuma diem-dieman dan dicemberutin pula? Mulai deh saya ajak si ibu ngobrol ngalor ngidul sok akrab, meskipun si ibu sebetulnya masih jutek dan ogah-ogahan saya ajak ngobrol. Nggak lama tiba-tiba nongol suami plus anaknya yang satu lagi yang langsung ikut saya ajak ngobrol juga. Dari ngobrol-ngobrol itu saya jadi tau kalau ternyata si bapak punya usaha ekspedisi dan biasa mengirim barang serta dokumen ke seluruh Indonesia, sementara si bapak juga jadi tahu kalau saya punya usaha majalah dan toko alat musik yang rutin melakukan pengiriman barang atau dokumen, juga ke seluruh Indonesia.

"Kalau kirim barang pakai jasa ekspedisi saya aja," kata si bapak menawarkan jasa ke saya.

"Boleh aja kalau Bapak bisa kasih penawaran lebih baik daripada ekspedisi yang selama ini saya pakai," jawab saya.

Si bapak langsung semangat nanya-nanya biasanya saya pakai ekspedisi apa, berapa harga yang saya dapat dan bagaimana sistem pembayarannya. Saya jawab dengan jujur apa adanya. Nggak disangka-sangka si bapak menawarkan untuk mengirim barang saya dengan harga 30% lebih murah daripada di ekspedisi langganan saya dan pembayaran boleh mundur satu bulan.

"Ah, jangan-jangan nanti nggak nyampe barang saya," jawab saya setengah bercanda.

"Saya jamin barang Ibu sampai lebih cepat dari ekspedisi yang sekarang," balas si bapak.

"Ok, kalau gitu tolong kirim dulu surat penawarannya ke kantor saya. Nanti saya pelajari dulu."

Sampai di rumah saya langsung googling di laptop nyari nama ekspedisi milik si bapak yang saya temui di kolam renang tadi. Ternyata cukup besar dan sudah cukup lama beroperasi juga. Reputasinya juga bagus. Jadi, waktu besok paginya si bapak datang membaewa surat penawaran kerja sama, saya langsung setuju aja. Orang jelas-jelas lebih menguntungkan dan memudahkan usaha saya kok!

Tuh, di kolam renang pun kita bisa menemukan peluang kan? :D

2 komentar: