Sabtu, 28 Juli 2012

GUITAR CAMP GITARPLUS

Saya lagi merencanakan program baru buat para gitaris. Setelah sukses dengan event gitar-gitaran seperti GUITAR FOR FUN, GUITAR GOES TO SCHOOL, GUITAR GOES TO CAMPUS, GITARAN SORE dan sejenisnya, saya ingin mencoba tantangan baru dengan membuat GUITAR CAMP. Selama ini ada beberapa teman gitaris yang sudah berwacana ingin mengadakan GUITAR CAMP, tapi belum pernah terealisasi. Padahal menurut saya ini adalah program yang bagus buat karena bisa menambah ilmu dan wawasan, sekaligus mempererat keakraban di antara para gitaris.

‘Guitar Camp’ adalah salah satu program yang buat untuk Majalah GitarPlus yang merupakan kombinasi acara liburan bareng sambil belajar gitar dengan mentor gitars-gitaris ternama tanah air. Di ‘Guitar Camp’, peserta diajak belajar sambil liburan di daerah pegunungan yang sejuk dalam suasana akrab dan santai selama 2 hari 1 malam. ‘Guitar Camp’ tidak bertujuan mencetak gitaris handal dalam waktu singkat, tapi lebih untuk membuka wawasan, memberi pengalaman baru, dan memotivasi peserta agar lebih bersemangat belajar gitar.



Peserta ‘Guitar Camp’ tidak sekadar disuguhi teori-teori seputar gitar, tapi juga pengetahuan tentang profesi gitaris yang akan dibagikan oleh para mentor lewat cerita-cerita pengalaman mereka, diselingi game-game seru dan kegiatan kelompok yang bertujuan menjalin kekompakan dan keakraban di antara para peserta. Di ‘Guitar Camp’ para peserta bisa ngobrol akrab dengan gitaris-gitaris idola, bertemu teman-teman baru, dan menikmati hal-hal seru di bidang yang mereka sukai.
‘Guitar Camp’ akan diselenggarakan pada :

Hari / Tanggal : Sabtu-Minggu, 24 dan 25 November 2012
Waktu : Berangkat dari Bintaro pukul 08.00 WIB
Kembali ke Bintaro pukul 14.00 WIB dari Puncak
Tempat : Vila Alfa Resort Puncak
Bintang Tamu : I Wayan Balawan, Jubing Kristianto, Andry Muhammad ‘Mahadewa’
Host : Ezra ZiFactor, Pupun RoR , Andy Owen
Target Peserta : 35 orang

Biaya pendaftaran untuk peserta acara ini adalah Rp 950.000,- (Sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) kalau dibayarkan sebelum 30 September 2012 atau naik menjadi Rp 1.100.000,- (Satu juta seratus ribu rupiah) kalau dibayarkan sesudahnya. Biaya tersebut sudah termasuk fasilitas sebagai berikut :

1. Bis AC Bintaro – Puncak pp (berangkat dari kantor redaksi Majalah GitarPlus)
2. Menginap semalam di Villa Alfa Resort di Puncak (1 kamar untuk 2 orang)
3. Dua buah t-shirt peserta
4. Voucher belanja senilai Rp 200.000,- untuk pembelian semua tipe gitar elektrik di
GH MUSIC Bintaro dan Graha Raya (tidak bisa digabungkan dengan program promo yang
lain)
5. Voucher gratis pendaftaran kursus gitar di SANGGAR GITARPLUS Bintaro dan Graha
Raya senilai Rp 100.000,-
6. Voucher diskon 20% untuk langganan MAJALAH GITARPLUS selama 1 tahun (belum
termasuk ongkir)
7. Voucher gratis rental studio GH Music Bintaro selama 5 jam senilai Rp 175.000,-
8. Makan 4 kali
9. Coffe Break 2 kali
10. Tiga sessi master class dengan mentor I Wayan Balawan, Jubing Kristianto, dan
Andry Muhammad ‘Mahadewa’ (dulu Andry Franzzy) masing-masing selama 2 jam
11. Sharing seputar profesi dan dunia gitaris bersama Ezra Simanjuntak ‘ZiFactor’,
Pupun ‘RoR’-‘D’Bandhits’ dan Andy Owen
12. Sertifikat
13. Liputan acara dimuat di Majalah GitarPlus

Untuk info dan pendaftaran peserta, silakan menghubungi
Mbak Risa/Mas Ramcey di : 085385371293, 021-83206118, Pin BB : 2759C2BF

Biaya pendaftaran bisa ditransfer ke :
Rek Mandiri 1280004249576 a.n C. Intan Pratiwi atau Rek BCA 0701238477 a.n Eka Venansius

Berminat? Buruan daftar ya! :)

Senin, 16 Juli 2012

ISENG MAIN ITUNG-ITUNGAN DI PAGI HARI :)

Beberapa waktu lalu saya ngobrol-ngobrol sama tukang soto yang biasa mangkal di pinggir jalan. Si Pak tukang soto -sebut saja namanya Jonathan- jualan soto Rp 10 ribu per mangkok. Dalam sehari rata-rata Pak Jon -panggilan kesayangannya- bisa jual 30-40 mangkok. Pak Jon jualan cuma dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang. Kalau sehari Pak Jon jual 30 mangkok soto aja, berarti sehari omsetnya Rp 300 ribu. Bener nggak?

Saya lalu iseng-iseng ngitung, kalau katakanlah keuntungan per mangkok 30%, sehari Pak Jon bisa dapat untung dari berjualan soto Rp 90 ribu. Tiap Minggu Pak Jon istirahat, libur. Jadi sebln rata-rata dia jualan 25 hari. 25 hari x Rp 90 ribu = Rp 2.250.000, itu kalo sehari laku 30 mangkok doang ya.. Wah, nggak kalah dong penghasilan tukang soto ini sama gaji sarjana yang baru mulai kerja. Belum keuntungan dari jual minuman + kerupuk. Saya hitung-hitung, sebulan Pak Jon bisa ngantongin untung bersih Rp 3 jutaan! Orang kantoran kerja 9 jam sehari belom termasuk perjalanan ke kantor. Tukang soto kerja 9 jam sehari udah termasuk belanja + masak soto. "Pulang jualan, saya istirahat di rumah. Main sama anak-anak atau mancing karena saya hobi mancing," cerita Pak Jon, sederhana. Indahnya dunianya! :)

Ayo, siapa mau ikutan usaha jualan soto? Lumayan menggiurkan tuh keuntungannya, apalagi daripada nganggur. Nggak bisa bikin soto? Ajak orang yang bisa bikin soto untuk kerja sama. Biar keuntungannya lebih dari Rp 3 juta, jualannya jangan cuma 5 jam, variasi soto ditambah. Soto juga bisa dijual dengan harga lebih mahal, tinggal dibenahi kemasan dan strategi marketingnya.

Kok kayaknya gampang banget bikin usaha? Iya dong. Hidup udah susah, ngapain dibikin tambah ribet? Kalau belum-belum kita udah mikirnya usaha itu ribet, bisa nggak jalan-jalan rencana usaha kita. Tapi kalau di awal kita menyederhanakan cara pandang dan cara berpikir kita tentang usaha, kita akan lebih berani dan ringan untuk mulai melangkah. Selamat pagi semua!

Jumat, 06 Juli 2012

35 HARI 5 EVENT. HIDUP NEKAT! :)

Kejadian-kejadian yang harus saya alami dalam hidup ini kadang-kadang ajaib banget. Seperti yang terjadi di Juni '12 ini. Awalnya saya sama sekali nggak merencanakan untuk bikin beberapa event sekaligus di bulan yang sama. Tapi apa daya, takdir berkata lain *halah*. Proposal yang saya ajukan ke pihak sponsor sejak bulan Maret dan April kemarin ternyata direspon serentak oleh para sponsor dan semua setuju menyelenggarakan event gitar di Mei akhir dan selama Juni. Tanggal 26 Mei di Kendari, 3 Juni di Jogjakarta, 17 Juni di Cimahi, 23 Juni di Medan, dan 30 Juni di Bintaro. Gubraaakkk! Jadwal event saya Mei-Juni ini kayaknya udah hampir ngalah-ngalahin jadwal manggungnya Trio Macan tuh... :p

Saya nggak mungkin mundur. Udah susah-sudah bikin proposal event dan minta disponsori, masa giliran pihak sponsor setuju saya malah mundur? Ya udah, hajar bleh!

Untungnya saya udah beberapa kali menggelar event Gitaran Sore. Jadi saya udah nemu polanya, udah tau celahnya. Cuma tinggal siap-siap badan rontok aja setiap minggu bikin acara di lain-lain kota.

Tapi biarpun udah beberapa kali menyelenggarakan event serupa, tantangan di setiap kota ternyata beda-beda. Selalu ada masalah menjelang acara maupun saat acara berlangsung, meskipun nggak sampai mengganggu keberhasilan acara secara keseluruhan. Berhasil mengatasi masalah di satu kota, eh di kota lain ketemu masalah lain lagi. Nggak apa-apa. Semua itu malah bikin saya tambah pinter. Makin banyak pengalaman. Dan mental saya pun semakin terasah.

Gitaris-gitaris di Guitar War Cimahi


Sisi baiknya, dengan bikin event di berbagai kota begini, saya jadi punya kesempatan mengunjungi kota-kota yang selama ini cuma saya liat namanya di peta. Kendari, misalnya. Akhir Mei 2012 lalu adalah kali pertama saya menginjakkan kaki ke kota itu (makasih Mas Doddy 'The Dragon' yang sudah bikin saya akhirnya berhasil terdampar dengan manis di Kendari :D). Saya jadi tau ada makanan yang namanya dangkot (amit-amit minta ampun pedesnya), kenalan dengan temen-temen baru (halo Dayat, Anto, Mas Hengky, Mas Lucky, Pak Sahat dll!), dan menikmati banyak pengalaman seru di negeri dongeng (istilah salah seorang teman saya).

Balawan di Gitaran Sore Cimahi. Penontonnya rame banget!

Berkat bikin event di beberapa kota, bulan Juni lalu saya juga jadi punya kesempatan menengok mertua dan teman-teman dari komunitas Medan Guitar Family di Medan, ketemu teman-teman dari komunitas Paguyuban Gitaris Jogja, Cimahi Guitar Community, Indonesian Guitar Community, dan Pasudan Guitar Community. Ini judulnya jalan-jalan sambil kerja atau kerja sambil jalan-jalan ya? :)

Ternyata saya bisa juga tuh mengadakan event dengan jadwal yang padat merayap kayak gitu. kadang-kadang kita memang nggak tahu sejauh mana kemampuan kita sebelum mencobanya. Meskipun awalnya kadang saya ragu apakah saya mampu menyelesaikan setiap tantangan baru yang harus saya hadapi, saya bersyukur karena akhirnya saya memutuskan untuk berani mencoba. Untung saya punya bakat nekat. Tapi bukan nekat yang asal nekat ya, nekat pun harus pakai siasat. Hidup nekat!